Waktu menunjukan jam 8 malem, sebelum finishing touch proposal skripsi…
Sebenernya hanya satu kata. Tapi gak tau kenapa menjadi momok tersendiri bagi para mahasiswa. Khususnya bagi mereka mahasiswa yang sudah menginjak tingkat akhir. Saat menginjak semester tujuh atau delapan bahkan sembilan maka dimulailah masa-masa galau bagi mahasiswa tingkat akhir. Tidak lain dan tidak bukan, penyebabnya adalah si satu kata yang mantap yaitu s-k-r-i-p-s-i.
Itu juga yang saat ini gw rasain. Jadwal kuliah mulai kosong, mulai sibuk cari bahan skripsi di internet, toko buku, or pinjem kakak tingkat, ketakutan yang terus membayangi apakah akan selesai pada waktunya ( target –> wisuda 101 Unsri ), bagaimana kendala pada prosesnya ( susahnya nemuin dosen pembimbing ), dan banyak lagi. Bahkan saat proses dimulainya pun untuk menemukan sebuah judul memerlukan semedi yang panjang. Dan akhirnya gw dikasih judul sama dosen pembimbing tercinta, katanya “ini judul gampang, tapi gak gampangan” ( <– ini bukan judul skripsi gw ), alhamdulilah yahh.. “sesuatu”.
Tanda-tanda mahasiswa tingkat akhir pun mulai terlihat : kemana-mana lebih banyak sendiri atau dalam kelompok sedikit ( gw, aa sudir, pipink, karena satu pembimbing ), membawa map tebal ( isi jurnal, berkas-berkas, dan hal penting lainya) dan menenteng laptop, dan satu lagi menurut gw, melirik tajam pada kelompok angkatan muda yang tertawa bahagia (Lebih banyak dikarenakan iri), dahulu gw pun ada diposisi tertawa tanpa beban seperti mereka. Tapi sekarang rasanya tersenyum pun susah makan pun tak nikmat, tidurpun tak nyeyak.. Tapi gw akhirnya gw menemukan oase tersendiri, bahwa apapun jika dijalankan dengan ikhlas dan penuh senyuman akan selesai dengan lebih mudah. Itulah yang sedang gw lakukan sekarang. Gw yakin dibalik segala perjuangan menyelesaikan si Skripsi ini akan ada rencana hebat yang menanti kita nanti di depannya. So, para mahasiswa tingkat akhir, mari kita semangat!!
“Road to wisuda 101”
Bismilah….
super sekali kk,,,
smg tercapai targetny
amien ya Allah,,.